Jakarta, CNBC Indonesia – Sepanjang perdagangan kemarin, Jumat (15/12/2023), terpantau pergerakan saham emiten Konglomerat Otto Toto Sugiri, PT Indointernet tbk (EDGE) sangat volatile, ditengarai karena ada transaksi nego triliunan rupiah di harga diskon.
Pada perdagangan kemarin, EDGE sempat melambung ke Rp7000 per saham, atau naik 15,70% dari harga penutupan sebelumnya. Akan tetapi, di akhir sesi malah merosot ke Rp6000, sehingga secara harian EDGE berakhir di zona merah, atau melemah 0,83%.
Sepanjang perdagangan kemarin, harga saham EDGE bergerak dalam rentang 5875 – 7000. Adapun besaran nilai transaksi yang terjadi sebanyak Rp14,59 miliar yang melibatkan volume saham sebanyak 2,22 juta lembar yang setara dengan frekuensi 4.620 kali.
Selain dari pasar reguler, pergerakan volatile kemarin terjadi lantaran EDGE ditransaksikan di pasar nego di posisi harga rendah atau diskon.
Mengutip data broker summary, transaksi negosiasi ini terjadi di harga Rp3.496 per saham dengan total nilai transaksi sebesar Rp2,33 triliun. Harga ini jauh di bawah harga pasar reguler yang tercatat sebesar Rp6000 atau diskon sekitar 41%.
Transaksi tersebut merupakan transaksi crossing yang difasilitasi BCA Sekuritas. Masih belum diketahui siapa investor yang melepas dan membeli saham EDGE pada transaksi kemarin.
Pembeli dalam transaksi nego tersebut diketahui murni dari asing, melansir data RTI Business. Besaran transaksi nego senilai Rp2,33 triliun bahkan berkontribusi lebih dari 50% dari total net buy asing di seluruh pasar sebesar Rp3,87 triliun.
Selain transaksi jumbo EDGE, transaksi crossing juga terjadi di saham PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO) dengan harga Rp1.760 per saham. Harga tersebut juga di bawah harga saat ini di posisi Rp2.190 per saham dengan total transaksi crossing senilai Rp711,41 miliar.
Adapun asing menyumbang net buy di seluruh pasar pada saham MPRO sebanyak Rp5,61 miliar. Sebagai catatan, pada sepanjang perdagangan kemarin, MPRO bergerak di harga Rp2.100 – Rp2.170 per saham. https://lepassaja.com/